PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK “TEORI MENGENAI MOSFET, JFET DAN TRIAC"
Oleh
Rendika Adha Tanjung
09011181419008
Sistem Komputer A 2014
(Rendikaadha@gmail.com)
JURUSAN SISTEM KOMPUTER
FAKLUTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Pada
pembahasan Praktikum Rangkaian Listrik ini saya akan membahas mengenai
perbedaan antara MOSFET, JFET dan TRIAC. Dengan tujuan agar mahasiswa dapat
meahami apa itu yang dimaksud dengan MOSFET, JFET dan TRIAC, kemuadian mampu
memberikan gambaran tentang pecobaan dengan bahan, alat dan metode yang lain untuk
menentukan tujuan pada materi.
Sebelumnya
saya akan menerangkan dulu apa yang dimaksud dengan FET (field effect
transistor), FET ( Field effect Transistor) yaitu transistor efek medan yang
mempunyai fungsi yang sama dengan transistor bipolar, meski demikian antara FET
dan transistor bipolar terdapat beberapa perbedaan yang mendasar.
Perbedaan
utama antara kedua jenis transistor tersebut andalah bahwa dalam transistor
bipolar arus output (IC) dikendalikan oleh arus input (IB). sedangkan dalam FET
arus output (ID) dikendalikan oleh tegangan input (VGS), karena arus input
adalah nol. Seginggga resistansi input FET sangat besar, dalam orde puluhan
megaohm. Disamping itu FET lebih stabil terhadap temperatur dan konstruksinya
lebih kecil serta pembuatannya lebih mudah sehingga FET cedrung membangkitkan
noise (desah) lebih kecil dari pada transistor bipolar.
Keluarga
FET yang sangat lah penting adalah JFET (junction field effect transistor) dan
MOSFET (metal oxide semiconductor field effect transistor). Pada penjelasan
mengenai FET kali ini akan dijelaskan beserta konstruksi dan karakteristik JFET dan MOSFET, sebagai berikut:
A.
JFET
JFET adlah komponen tiga
terminal dimana salah satu terminal dapat megambil kontrol arus antara dua
terminal lainnya. JFET terdiri atas dua jenis , yakni kenal N dan kanal P,
sebagaimana transistor terdapat jenis NPN dan PNP. Pada kali ini akan membahas
kanal N saja karena P merupan kebalikannya.
Terlihat bahwa sebagian
besar strukturnya terbuat dari bahan tipe N yang membentuk kanal dihubungkan ke
terminal yang disebut Drain (D) dan bagian bawah dihubungkan ke terminal yang
disebt source (S). pada sisi kiri dan kanan dari kanal N dimasukkan bahan tipe
P yang dihubungkan bersama sama ke terminal yang disebut dengan gate (G).
Hal ini terjadi
sebagaimana pada pembahasan dioda persambungan, pada daerah pengosongan tidak
terdapatpembawa muatan bebas, sehingga tidak mendukung alian arus sepanjang
kanal.
. Karakteristik JFET
Karakteristik transfer
JFET merupakan hubungan antara arus drain ID dengan tegangan gatesource VGS
setelah mencapai titik pinch off. Daerah operasi yang linier adalah sesudah
titik pinch off dan dibawah daerah break down. Pada daerah ini arus ID jenuh
dan tergantung dariharga VGS dan tidaktergantung dari VDS, sesuai dengan
persamaan shockey daerah antara titik pinch off dan break down ini disebut juga
dengan daerah aktif atau daerah jenuh, dimana JFET banyak dipakai sebagai
penguat.
Sedangkan sebelum titik
pinch off disebut dengan daerah ohm atau daerah yng dikendalikan tegangan
(voltage controlled region), dimana JFET berlaku sepetrti resistor variabel.
Jadi seperti itulah gambaran konstruksi dan karakteristik dari JFET.
B.
MOSFET
MOSFET atau (Metal Oxide
Semiconductor Fiels Effect Transistor) adlah suatu transistor dari bahan
semikonduktor dari bahan semikonduktor (silikon) dengan tingkat konsentrasi
ketidakmurnian tertentu. Tingkat dari ketidakmurnian ini akan menentukan jenis
transistor tersebut, yaitu transistor MOSFET kanal N (NMOS) dan MOSFET kanal P
(PMOS).bila dibandingkan denga
transistor bipolar (BJT) transistor MOSFET mempunyai banak kelebihan
yaitu menghasilkandisipasi daya yang rendah.
Terdapat dua macam jenis
jenis dari MOSFET yaitu Transistor mode peningkatan (Transistor mode
enhancement) dan Transistor mode pengosongan (Transistor mode Delettion). Kemudian MOSFET terdiri atas dua macam yaitu
D-MOSFET dan E-MOSFET. Kali ini akan menjelaskan tentang D MOSFET karena E
MOSFET merupakan kebalikannya.
1. Konstruksi MOSFET
MOSFET kanal N dibuat
diatas bahan dasar silikon tipe P yang biasanya disebut substrat. tetapi yang
paling penting disini adalah bahwa antara kontak metal gate dengan kanal N ada
lapisa oksida silikon (SiO2) yang berfungsi sebagai isolasi (dielektrum).
Berbeda dengan konstruksi
JFET, pada MOSFET ini semakin diperbesar harga VGS ke arah positip, semakin
banyak jumlah pembawa muatan elektron bebas pada kanal N, sehingga semakin
besar arus ID. MOSFET yang bekerja dengan VGS positif ini disebut dengan mode
peningkatan, karena jumlah pembawa muatan elektron bebas pada daerah kanal N
ditingkatkan dibanding saat VGS.
2. Karakteristik MOSFET
Terlihat bahwa
karakteristik DMOSFET ini dapat bekerja baik pada mode pengosongan saat VGS
negatif maupun pada mode peningkatan VGS positif. Oleh karena itu D MOSFET ini
sering juga disebut dengan DE MOSFET (depletion enchanchment MOSFET). Persamaan
Shockey juga masih berlaku pada D MOSFET inibaik pada modde pengosongan maupun
pada mode peningkatan.
Jadi,
pada penjelasan mengenai kedua FET ini saya menarik beberapa perbedaan mendasar
mengenai JFET dan MOSFET, yaitu pada JFET sendiri tingginya impedansi input ini
disebabkan karena pada daerah operasi JFET pesambungan gate dan kanal mendapat
bias mudur, sehingga arus gate adalah kecil sekali atau nol. Sedangkan pada
MOSFET hal ini disebabkan karena antara gate dengan kanal terdapat lapisan
isolasi yang tipis yang berupa si;likon dioksida (SiO2), sehingga arus gate
adalah nol. Dan perbedaan lainnya yaitu terletak pada Konstruksinya.
Penjelasan terakhir mengenai bagian dari tengangan AC,
yaitu TRIAC sebagai berikut.
C.
TRIAC
TRIAC merupakan tipe SCR
(Sillicon Controlled Rectifer) yan bekerja secara bidirectional. Berbeda dengan
DIAC yang dapat digunakan sebagai konduktor dilakukan dengan cara menaikan
tegaganterminal hingga ke atas tegangan breakdown, pada TRIAC tedapat sebuah
terminal Gate (G) yang digunakan untuk pemicu (Trigger) protegangan maju.
1.. Internally Triggered TRIAC (IT TRIAC)
Internally triggerred
TRIAC merupakan komponen elektronika terintegrasi yang terdiri dari DIAC dan
TRIAC. Simbol rangkaian untuk internally triggarred TRIAC ditunjukan seperti
gambar dibawah, dimana didalam sebuah TRIAC pemicu tegangan maju pada terminal
T, dilewatkan terlebih dahulu melalui DIAC. Sehingga tegangan AC yang terhubung
di MT1 dan MT2 dapat kia atur sudut phasa penyalaan Sinusoidal.
Apabila
tegangan dititik pada T, kita berikan tegangan AC dengan frekuensi yang sama
dengan tegangan AC yang melintasi MT1 dan MT2, TRIAC akan merespon sudut Phasa
penyalaan sinusiodal sesuai dengan breakdown voltage yang dilalakukan pemicu
pada DIAC.
2. Analisa Rangkaian
Dari rangkaian tersebut
dapat kita analisa, pada rangkaian tegangan AC sumbersebesar 220V dengan
frekuensi 50 Hz akan melewati resistor variabel untuk pengaturan amplitudo dari
sinusoida yang akan menjadi pemicu protegangan IT TRIAC. Sedangkan kapasitor C
pada rangkaian tersebut akan menyebabkan adanya pergesean phasa antara
prategangan pada teganga terminal T
dengan teganan sumber.
Pergeseran
phasa tersebut terjadi karena terdapat delay waktu pengisian dan pengosonga
kapasitor. waktu dan pengisian kapasitor C juga dipengaruhi oleh nilai VR
mempengaruhi besarnya arus yang masuk kedalam kapasitor. karena Vrmempengaruhi
besarnya arus yang masuk kedalam kapasitor. sehingga resistror variabel VR
memiliki dua peranan, yaitu untuk mengukur dan mengatur pergeseran phasa
sekaligus amplituda gelombang sinusida untuk pra tegangan IT TRIAC.
DAFTAR
PUSTAKA
E-Book
*Herman,D-Surjono,Ph.D.2008.Elektronika-Analog.Yogyakarta.Tim-Cerdas-Ulet-Kreatif
*Maulana.2014.[online].http://maulana.lecture.ub.ac.id/files/2014/09/05-DIAC-TRIAC-Elektronika-Kontrol.pdf
*Maulana.2014.[online].http://maulana.lecture.ub.ac.id/Teori-Dasar-MOSFET-Metal-Oxide-Semiconductor-Field-Effect-Transistor.pdf
Comments
Post a Comment